Gencatan senjata antara Israeldan Hamas Palestinatelah disepakati setelah pemerintah Israel menyetujui perjanjian untuk itu pada Rabu (22/11).

Sebanyak 35 dari 38 menteri kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setuju bahwa gencatan senjata sementara bisa dilaksanakan sebagai imbalan atas pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas.

Lihat Juga : Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Terancam Molor, Ada Apa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencatan senjata ini akan berlangsung selama empat hari. Selama periode ini, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.

Kedua belah pihak juga menjamin akses masuk truk-truk bantuan kemanusiaan termasuk pasokan alat medis dan bahan bakar ke Gaza.

Menurut Kementerian Luar Negeri Qatar, waktu dimulainya gencatan senjata bakal diumumkan dalam 24 jam sejak Rabu. Qatar adalah mediator dalam perjanjian Israel-Hamas.

Namun, Israel menyebut ada penundaan dalam implementasi kesepakatan.

Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dalam sebuah pernyataan menyebut pembebasan para sandera di Gaza paling cepat dilakukan pada Jumat (24/11).

Lihat Juga : Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza Palestina

"Permulaan pelepasan [sandera] akan dilakukan sesuai kesepakatan awal antara para pihak, dan tidak sebelum hari Jumat," kata Hanegbi, dikutip Reuters.

Ia tidak merinci apa alasan pembebasan sandera baru akan dimulai paling cepat pada Jumat.

Waktu dimulainya gencatan senjata dan pembebasan sandera dari Gaza ini sejauh ini belum diumumkan secara resmi.

Lihat Juga : Perang Meluas, Putra Pentolan Hizbullah Lebanon Tewas Kena Bom Israel

Sumber keamanan di Mesir selaku mediator kesepakatan, meminta waktu gencatan senjata dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat pada Kamis (23/11) atau pukul 15.00 WIB.