Bos PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja meramal Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bungapada September 2024.

Jahja mengatakan prediksi ini tetap memperhatikan langkah The Fed. Jika Bank Sentral AS itu memotong suku bunga acuan pada September 2024, kemungkinan bakal diikuti BI.

"Tentunya, ini akan ada kebijakan dari BI sendiri, melihat kebutuhan likuiditas pasar, kurs dolar ke rupiah. Kalau ini semuanya menunjang, saya pikir ini beberapa persyaratan (BI) untuk menurunkan bunga," ucap Jahja dalam Paparan Kinerja Semester I 2024 secara virtual, Rabu (24/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jahja mengatakan The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan 5,25 persen hingga 5,5 persen sampai sekarang. Di lain sisi, BI baru mengerek suku bunga 2,25 persen-2,5 persen.

"Jadi, kita separuh dari kenaikan (suku bunga) Amerika Serikat," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]

Suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) saat ini ada di level 6,25 persen. BI baru-baru ini menahan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 16 Juli-17 Juli 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan menahan suku bunga konsisten dengan kebijakan moneter pro-stability. Ini sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 persen pada 2024 dan 2025.

"Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter makroprudensial dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/7).

"Kami masih melihat ruang untuk arah suku bunga BI rate akan turun, kemungkinan masih sama ya, yaitu pada kuartal IV," tambahnya.