NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun- Krisis air bersih dampak kemarau di Ngawi semakin meluas.

Warga Desa Ngancar, Pitu, Ngawi, terpaksa menggali lubang di dasar sungai yang ada di desa setempat.

Upaya itu cukup berhasil. Air keluar dari lubang yang digali di dasar sungai tersebut. Namun tidak bisa dibilang bersih.

Baca Juga: Kekeringan Masih Melanda Pacitan, Eh Anggaran Pemkab untuk Kirim Bantuan Air Sudah Habis

Tidak punya banyak pilihan, warga nekat menggunakan air itu untuk minum dan memasak.

"Sebelum untuk minum dan memasak, air dari dasar lubang sungai disaring dulu,'' kata Trimaningsih, warga setempat.

''Sekitar 68 KK krisis air di sini,'' imbuhnya.

Baca Juga: Kekeringan di Desa Gunungsari Ngawi, Rombongan Warga Berjalan Kaki Cari Air Bersih ke Hutan

Diketahui, krisis air bersih sebelumnya menyasar delapan desa. Kini meluas jadi sembilan desa. Titik kekeringan tersebar di lima kecamatan.

"Jadi sudah ada sembilan desa yang mengalami kekeringan saat ini," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi Partoyo, Jumat (20/9).

Partoyo menyampaikan, pihaknya melakukan dropping air bersih ke delapan desa sebelumnya yang mengalami kekeringan.

Baca Juga: Air Hujan Tiga Hari Berturut Belum Cukup Isi Sumur Warga, Tujuh Desa Masih Krisis Air

Yakni Desa Banjarbanggi, Desa Cantel, Desa Ngancar Kecamatan Pitu. Kemudian Desa Jagir Kecamatan Sine, Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman.

JUga di Desa Ngawi Purba Kecamatan Ngawi serta Desa Suruh dan Desa Kenongorejo Kecamatan Bringin.