cumi123

monaco vs marseille - Pasukan Ukraina Mulai Lelah Berperang, Putin Sudah di Atas Angin?

2024-10-08 05:23:09

monaco vs marseille,e-kinerja serdang bedagai login,monaco vs marseille

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasukan Ukraina mulai lelah berperang. Tak sedikit dari mereka yang mengaku sudah tidak kuat melihat teman-teman seperjuangannya meninggal akibat melawan pasukan Rusia.

Salah satu komandan batalion pasukan Ukraina bernama Dima (bukan nama sebenarnya) adalah salah satunya.

Dima memimpin sekitar 800 orang yang bertempur dalam beberapa pertempuran paling sengit dan berdarah sepanjang perang, yang terbaru di dekat Pokrovsk, kota strategis di timur yang kini di ambang jatuh ke tangan Rusia.

Baca:
Drone Rusia Masuki Wilayah 2 Negara NATO, Situasi Memanas

Setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun di garis depan Ukraina, Dima mengaku sudah muak karena sebagian besar pasukannya telah tewas atau terluka parah. Ia pun memutuskan berhenti dan mengambil pekerjaan lain di militer, yakni bekerja di sebuah kantor di Kyiv.

"Saya tidak sanggup lagi melihat anak buah saya mati," katanya, seperti dikutip CNN International, Senin (9/9/2024).

Sementara seorang komandan unit yang saat ini tengah bertempur di Pokrovsk, yang identitasnya dirahasiakan, menyebut ada banyak pasuan yang tak kuat berperang dan mencari banyak cara untuk keluar dari situasi tersebut.

"Tidak semua tentara yang dimobilisasi meninggalkan posisi mereka, tetapi sebagian besarnya. Ketika orang-orang baru datang ke sini, mereka melihat betapa sulitnya. Mereka melihat banyak pesawat tanpa awak, artileri, dan mortir musuh," katanya.

Baca:
Sekutu Dekat Putin Prediksi AS Bakal Hancur Diguncang Perang Saudara

"Mereka pergi ke posisi tersebut sekali dan jika mereka selamat, mereka tidak akan pernah kembali. Mereka meninggalkan posisi mereka, menolak untuk berperang, atau mencoba mencari cara untuk meninggalkan tentara," tambahnya.

Tidak seperti mereka yang menjadi sukarelawan di awal perang, banyak rekrutan baru tidak punya pilihan. Mereka dipanggil setelah undang-undang mobilisasi baru Ukraina mulai berlaku pada musim semi, di mana mereka tidak dapat meninggalkan negara secara sah sampai pemerintah memberlakukan demobilisasi, kecuali mereka mendapat izin khusus untuk melakukannya.

Namun, masalah disiplin jelas sudah dimulai jauh sebelum ini. Ukraina mengalami masa yang sangat sulit selama musim dingin dan musim semi lalu. Penundaan pengiriman bantuan militer dari Amerika Serikat (AS) selama berbulan-bulan telah menyebabkan kekurangan amunisi yang parah dan penurunan moral yang besar.

Beberapa tentara mengatakan saat itu mereka sering kali berada dalam posisi yang baik, dengan pandangan yang jelas terhadap musuh yang mendekat. Sayangnya tidak ada peluru artileri bisa ditembakkan. Beberapa berbicara tentang perasaan bersalah karena tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai bagi unit infanteri mereka.

Baca:
Erdogan Ajak Aliansi Negara Islam Bersatu Melawan Israel, Sebut Begini

"Hari-hari terasa panjang, mereka tinggal di ruang istirahat, bertugas sepanjang waktu dan jika mereka tidak dapat menembak, Rusia memiliki keuntungan, mereka mendengar pasukan Rusia maju dan mereka tahu bahwa jika mereka menembak, hal itu tidak akan terjadi," kata Andryi Horetskyi, seorang perwira militer Ukraina yang unitnya sekarang bertempur di Chasiv Yar, titik panas garis depan timur lainnya.

Seiring memburuknya situasi medan perang, semakin banyak pasukan yang mulai menyerah. Hanya dalam empat bulan pertama tahun 2024, jaksa penuntut umum meluncurkan proses pidana terhadap hampir 19.000 tentara yang meninggalkan pos mereka atau membelot, menurut parlemen Ukraina.

Lebih dari 1 juta warga Ukraina bertugas di pasukan pertahanan dan keamanan negara tersebut, meskipun jumlah ini mencakup semua orang, termasuk orang-orang yang bekerja di kantor-kantor yang jauh dari garis depan.


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Kerahkan Drone Hantam Kyiv

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Pasukan Putin Menggila, Rusia Mulai Kuasai Kota Strategis Ukraina