beli akun higgs domino level 5 - Faisal Basri: Ekonomi Indonesia Harus Seperti Liga Inggris
2024-10-08 01:50:56
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom senior Faisal Basri menyebut ekonomi Indonesia harus mencontoh Liga Inggris. Dia mengatakan hanya ketika pemerintah mengikuti aturan main, maka Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Teorinya jelas bahwa negara yang maju sekarang adalah yang memiliki institusi yang baik di masa lalu jadi institution it's matter, institusi itu maksudnya adalah aturan main," kata Faisal dalam podcast berjudul Peninggalan Utang Menanti Pemerintah Baru di YouTube Indef, dikutip Kamis, (5/9/2024).
Faisal menuturkan aturan main yang jelas pula yang membuat Liga Inggris atau English Premier League menjadi ajang olahraga yang paling banyak ditonton manusia sejagad, termasuk warga Indonesia. Dia mengatakan kualitas klub di Liga Inggris tidak terlalu jomplang, selain itu aturan juga ditegakan secara jelas dan bermutu.
Baca:Sri Mulyani-Faisal Basri Kerja Bareng dari LPEM hingga Zaman Gus Dur |
"Mengapa Liga Inggris itu enak ditonton? Karena jurangnya ga jomplang antara tim yang atas dan bawah... karena aturannya bermutu, bagus dan dilaksanakan secara konsekuen," kata dia.
Menurut dia, kepatuhan terhadap aturan itu sebenarnya juga sudah tercantum dalam akronim ekonomi. Ekonomi berasal dari penggalan kata Oikos yang artinya rumah tangga, dan nomos yang artinya aturan.
"Jadi startnya itu dari institusi ekonomi," kata dia.
Baca:Sri Mulyani-Faisal Basri Kerja Bareng dari LPEM hingga Zaman Gus Dur |
Sayangnya, Faisal menilai prinsip dasar mengenai kepastian aturan atau kepastian hukum itulah yang kini absen tidak hanya pada dunia ekonomi, tapi bahkan dunia politik Indonesia. Dia menilai sektor ekonomi dan politik sama-sama berkiblat pada ekstraktivisme.
"Ekstraktif itu kasarnya kegiatan ekonominya adalah keruk-jual, petik-jual, tebang-jual, sehingga ekspor kita lebih dari separuhnya berbentuk komoditas, ketika semua negara Asean beralih ke manufaktur," kata dia.
Setali tiga uang, Faisal menilai kondisi perpolitikan Indonesia juga sama ekstraktifnya. Faisal mencontohkan absennya oposisi di parlemen yang membuat pemerintah leluasan membuat kebijakan. Dia mengatakan dalam urusan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pun, rakyat tidak diberikan banyak opsi untuk memilih calon-calon yang telah disodorkan oleh koalisi gemuk partai politik.
"Harus ada transformasi dari ekstraktif ke inklusif, yaitu ekonomi yang buat rakyat," kata dia.
(haa/haa) Saksikan video di bawah ini:
