Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 9,48 juta orang kelas menengah Indonesia mengalami penurunan status ke kelas menengah rentan hingga kelompok rentan miskin. Sejalan dengan data ini, jumlah Kelompok masyarakat Rentan Miskin juga naik menjadi 67 Juta orang.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyebutkan pemerintah terus memperhatikan tren penurunan jumlah kelas menengah sekaligus mendorong daya belinya mengingat ekonomi RI masih mengandalkan konsumsi rumah tangga.

Guna menjaga daya beli kelas menengah, pemerintah memberikan sejumlah insentif diantaranya di sektor properti. Selain itu juga didorong upaya menghadapi tren peningkatan PHK dan kontraksi PMI Manufaktur.

Sementara Ekonom Senior, Anny Ratnawati kembali mengingatkan pentingnya penciptaan lapangan kerja di tengah tren PHK hingga turunnya jumlah kelas menengah. Selain itu permasalahan kontraksi sektor manufaktur juga harus serius ditangani.

Salah satu sektor manufaktur yang banyak menyerap tenaga kerja yakni industri tekstil dan produk tekstil (TPP) menghadapi 2 hambatan besar, di pasar ekspors RI bersaing dengan Kamboja dan Vietnam sementara di dalam negeri Industri TPT hadapi serbuan produk impor China.

Seperti apa tekanan ekonomi yang dihadapi Indonesia? Solusi apa yang perlu dilakukan pemerintah? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dan Ekonom Senior & Wakil Menteri Keuangan 2010-2014, Anny Ratnawati dalam Closing Bell,CNBC Indonesia (Rabu, 02/10/2024)