cumi123

live chat bolagila - Pemimpin Iran Sebut Negara Barat Biang Kerok Eskalasi Konflik Timteng

2024-10-07 23:38:51

live chat bolagila,skor indonesia vs thailand tadi malam,live chat bolagilaJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mendesak negara-negara Barat pergi dari Timur Tengah, karena kehadiran mereka disebut menjadi "akar permasalahan" Timur Tengah.

Dalam pernyataan di X pada Rabu (2/10), Khamenei mengatakan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa merupakan penyebab konflik di Timur Tengah membara.

"Akar permasalahan di kawasan kita, konflik dan peperangan ini, adalah kehadiran pihak-pihak yang mengaku memperjuangkan perdamaian di kawasan ini, yaitu Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Khamenei itu mengindikasi bahwa perang di Timur Tengah akan berakhir hanya jika negara-negara Barat hengkang. Namun pada faktanya, Iran saat ini justru sedang mempersiapkan kemungkinan perang besar dengan Israel.

Lihat Juga :
Wakil Iran dan Israel Cekcok di Rapat DK PBB soal Situasi di Timteng

Iran dikabarkan bersiap untuk ancaman serangan Israel terhadap situs nuklir Teheran. Sejumlah pejabat Israel telah mengungkapkan bahwa militer berencana menyasar fasilitas vital Iran, termasuk fasilitas nuklir.

Khamenei mengatakan pada Rabu (2/10) bahwa Iran saat ini tak berdiam diri meski sedang berkabung atas kematian pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.

"Berkabung tidak berarti tertekan dan berdiam diri," kata Khamenei.

Serangan Iran di Israel tampaknya telah menyatukan suara di dalam Teheran yang sebelumnya terpecah karena keputusan Iran untuk menunda serangan balasan pasca kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 30 Juli lalu.

Kematian Haniyeh disebut-sebut didalangi oleh Israel. Israel bungkam atas tuduhan tersebut, dan seiring dengan itu, Iran tak kunjung melancarkan serangan balasan atas kematian sekutunya itu.

Pilihan Redaksi
  • Khamenei Sempat Wanti-wanti Bos Hizbullah sebelum Tewas Dibunuh Israel
  • Menlu Ungkap Alasan Sejumlah WNI Bertahan di Lebanon
  • Cerita WNI Dievakuasi dari Lebanon saat Perang Israel-Hizbullah

Mengenai serangan pada Selasa, Iran telah menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan serangan yang sah, efektif, dan tak dapat dihindari guna memulihkan keamanan dan kedaulatan Iran.

Meski telah ada pernyataan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menekankan bahwa Iran tidak mencari eskalasi di kawasan. Sebab Iran hanya menargetkan fasilitas militer, bukan sipil.

"Kami telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan kemarahan Israel dan telah merancang rencana tak terduga. Tanggapan kami berikutnya terhadap kemungkinan agresi bakal sangat berbeda," kata ketua parlemen Iran, Mohammad Baqir Qalibaf.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) saat ini juga dikabarkan telah mendesak warga untuk melaporkan setiap pernyataan pro-Israel yang beredar di media sosial.

Sejumlah pejabat dan pakar telah menyatakan bahwa Israel kemungkinan akan menyerang fasilitas vital Iran dalam serangan balasannya terhadap Teheran.

Jika prediksi itu benar, konflik di Timur Tengah tentu berpotensi meletus menjadi perang skala besar. Pasalnya, setelah meluncurkan ratusan rudal pada Selasa, Iran mengultimatum Israel untuk tidak melakukan serangan balasan.

Iran bersumpah bakal menyerang Israel dengan brutal jika Tel Aviv menyerang balik. Iran sendiri mengeklaim serangannya ke Israel sebagai balasan atas genosida Zionis di Palestina dan Lebanon, serta balasan atas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah.



(blq/dna)