cumi123

ebobet padang - Gawat! 4 Provinsi Ini Terus Menerus Deflasi, Kalsel Paling Buruk!

2024-10-07 21:58:29

ebobet padang,dunia777 slot,ebobet padang

Jakarta, CNBC indonesia -Indonesia kembali mengalami deflasi selama empat bulan beruntun. Dalam periode yang sama, tercatat ada empat provinsi juga langganan mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK)

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) pada kemarin, Senin (2/9/2024) telah merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Agustus 2024. IHK turun dan di bawah ekspektasi konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia.

Secara tahunan (year on year/yoy), IHK masih naik atau mengalami inflasi sebesar 2,12% pada Agustus 2024 atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 2,13%. Sementara secara bulanan (month to month/mtm), IHK mengalami deflasi sebesar 0,03%.

Realisasi IHK tersebut lebih lambat dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 institusi yang memperkirakan IHK Agustus 2024 stagnan 0%% dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,18%.

Sedangkan IHK secara tahunan diperkirakan akan naik tipis menjadi 2,15% (yoy) pada Agustus 2024 dan IHK inti diproyeksi sebesar 1,99% yoy.

Sebagai catatan, deflasi pada Agustus 2024 ini menandai deflasi selama empat bulan beruntun.

Dalam periode yang sama, selama empat bulan beruntun hingga Agustus 2024, CNBC Indonesia mencatat ada empat provinsi yang langganan mengalami deflasi,

Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan IHK paling buruk. Pada Juli 2024, provinsi ini mengalami deflasi paling dalam hingga 0,44%, kemudian berlanjut pada Agustus 2024 dengan deflasi 0,36%.

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyusul dengan tingkat deflasi 0,25% pada Agustus 2024. Kontraksi IHK pada periode tersebut menjadi yang paling terpuruk dalam empat bulan terakhir.

Selanjutnya, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan yang mencatat deflasi pada Agustus 2024, masing-masing 0,07% dan 0,04%.

Kedua provinsi tersebut memang langganan deflasi selama empat bulan tersebut, tetapi pertumbuhannya mengalami perbaikan dengan tingkat deflasi yang semakin menyusut sejak mencapai titik terdalamnya pada Juni 2024.

Deflasinya IHK Indonesia dapat memicu kekhawatiran di pasar bahwa stabilitas inflasi yang terlalu rendah bisa mengindikasikan lemahnya daya beli konsumen, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede mengungkapkan catatan deflasi di Agustus terjadi seiring dengan penurunan harga volatile food efek peningkatan produksi bawang merah.

Lebih lanjut, deflasi yang dialami Indonesia selama empat bulan beruntun yang diikuti dengan turun-nya PMI Manufaktur Agustus yang anjlok ke level 48,9 poin menjadi indikasi adanya penurunan daya beli masyarakat.

"Tren deflasi ini dipengaruhi oleh supply pangan yang sudah mulai membaik atau normalized pasca factor el nino di awal tahun ini. Namun kita juga perlu mencermati bahwa ada kecenderungan daya beli masyarakat ada kemungkinan trennya sudah mulai menurun. Hal ini diperkuat dengan data yang dirilis pagi ini adalah PMI manufacturing Indonesia kembali lagi masuk ke dalam fase kontraktif." tutur Josua dalam program Profit, CNBC Indonesia (Senin, 02/09/2024).

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)