PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun - Pemkab Pacitan layak berterima kasih kepada para petani tembakau.

Sebab, merekalah pahlawan penghasil dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) yang mampu mendukung pembangunan berbagai sektor di daerah.

Di RSUD dr Darsono, misalnya. Dana ini untuk membangun sejumlah fasilitas kesehatan.

Duit Rp 6,4 milair dibelanjakan untuk membangun gedung rawat jalan tahap pertama.

‘’Progresnya sudah 35 persen,” kata Kepala Bagian Tata Usaha RSUD dr Darsono Pacitan Johan Tri Putranto kemarin (26/9).

Baca Juga: Ditinggal Jualan Gorengan, Rumah Warga Pacitan Terbakar

Sementara dinas kesehatan (dinkes) menyerap Rp 2,8 miliar DBHCHT untuk pemeliharaan sarana dan prasarana gedung rawat inap Puskesmas Bubakan, Tulakan.

Selain itu Rp 635 juta untuk pengadaan alat kesehatan (alkes).

Mulai spektro fotometer, alat kalibrasi tensimeter digital, mikroskop binokuler, bed persalinan hinga ECG.

‘’Masuk perubahan APBD,’’ ungkap Nur Farida, kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pacitan.

DBHCHT disebut-sebut menjadi salah satu solusi bagi pemerintah daerah untuk membantu petani tembakau yang gagal panen.

Sayangnya, porsi petani itu teramat minim. Bahkan untuk modal tanam saja tidak cukup.

Yakni, kurang dari 10 persen dari pagu Rp 26,9 miliar lebih atau hanya sekitar Rp 2,7 miliar.

Baca Juga: Diterjang Angin Kencang, Joglo Warga Madiun Ambruk, BPBD Minta Warga Waspada