cumi123

erek gajah - IHSG Cetak Rekor Lagi! Tembus Level 7.761

2024-10-08 00:36:51

erek gajah,garasi tunggal jaya,erek gajah

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup bergairah pada perdagangan Selasa (10/9/2024) dan kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya pada hari ini.

IHSG ditutup menguat 0,76% ke posisi 7.761,39. IHSG pun kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya (all time high/ATH) lagi pada hari ini, di mana terakhir IHSG mencetak ATH yakni pada perdagangan 6 September lalu di 7.721,85.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan volume transaksi mencapai 23 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 306 saham naik, 276 saham turun, dan 215 saham stabil.

Secara sektoral, sektor teknologi dan infrastruktur menjadi yang paling kencang dan turut membantu IHSG menguat pada akhir perdagangan hari ini, yakni masing-masing mencapai 2,29% dan 1,63%.

Sedangkan dari sisi saham, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang terbesar yakni mencapai 30 indeks poin. Selain BREN, ada saham perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 8,3 indeks poin dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 6,7 indeks poin.

IHSG bergairah di tengah optimisme pasar akan dipangkasnya suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed). Pada pekan depan, The Fed akan melakukan pertemuannya.

Baca:
Dana IPO Bukalapak Masih Sisa Rp 9 Triliun, Ini Pesan Menohok OJK

Pasar yang masih mencerna data tenaga kerja AS terbaru yang dirilis pada akhir pekan lalu membuat ekspektasi penurunan suku bunga menurun.

Data yang beragam pada pekan lalu, terutama laporan ketenagakerjaan pada Agustus, menyebabkan investor mengurangi ekspektasi bahwa The Fed akan mengeluarkan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) ketika mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan.

Namun, pandangan terakhir menurut alat FedWatch CME pelaku pasar lebih optimis the Fed memangkas suku bunga dengan soft landing sebesar 25 bp dengan peluang 71%. Sisanya, hanya 29% kemungkinan terjadi penurunan sebesar 50 bp.

Di lain sisi, ada sedikit kabar kurang menggembirakan datang dari China, di mana inflasi China tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada Agustus lalu, yakni hanya tumbuh 0,6% (year-on-year/yoy). Sementara dalam basis bulanan tumbuh 0,4% (month-to-month/mtm).

Konsensus yang dihimpun oleh Trading Economicsmemperkirakan inflasi China pada Agustus akan tumbuh lebih cepat menjadi 0,7% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya tumbuh 0,5% yoy. Sementara inflasi bulanan diperkirakan akan stabil di 0,3% (mtm).

Seiring dengan inflasi konsumen yang melambat. Indeks harga produsen (PPI) di Tiongkok pada Agustus malah mengalami deflasi 1,8%, lebih dalam dari perkiraan sebesar 1,4% dan bulan sebelumnya 0,8%.

Perlu dicatat, inflasi di China terbilang cukup rendah, dengan kondisi yang melambat tak sesuai ekspektasi, jika ditambah neraca dagang ikut mengalami kondisi yang sama, ini akan semakin menunjukkan ekonomi negeri tirai bambu yang semakin loyo.

Padahal, posisi China merupakan mitra utama perdagangan Indonesia baik ekspor maupun impor. Oleh karena itu, data ekonomi sang Naga Asia ini patut diperhatikan lantaran akan mempengaruhi perdagangan di Tanah Air.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Gegara 5 Saham Big Cap Ini, IHSG Berhasil Bangkit