cumi123

x8 speeder versi baru - Ramai Demo Darurat, Front Muda Singgung Revolusi Gen Z Bangladesh

2024-10-08 01:41:30

x8 speeder versi baru,yamaha togel,x8 speeder versi baruJakarta, CNN Indonesia--

Sejumlah kelompok organisasi yang tergabung dalam Front Forward Muda akan menggelar demo besar seperti aksi revolusi Generasi Zdi Bangladeshyang dimulai hari ini, Kamis (22/8).

Front Forward Muda itu terdiri dari gabungan kelompok dan organisasi seperti Partai Hijau, Bangsa Mahardhika, Social Justice, Blok Politik Pelajar, Perempuan Mahardhika, perwakilan mahasiswa-mahasiswi Universitas Al Ahzar, serta lainnya.

Juru bicara Partai Hijau Del Pedro menyampaikan pernyataan itu usai konferensi pers soal sikap kelompok tersebut saat Indonesia bergejolak, di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Massa Mahasiswa dan Aktivis Demo RUU Pilkada di DPRD Sumbar

Pada Juli lalu, Bangladesh sempat bergejolak usai demo besar-besaran menuntut pemerintah membatalkan sistem kuota 30 persen pegawai negeri sipil (PNS) bagi keluarga pejuang.

Pedemo memandang kebijakan ini adalah langkah Perdana Menteri saat itu Sheikh Hasina yang ingin mengamankan kekuasaan dengan menempatkan para pendukung dia di lembaga pemerintahan.

Para demonstran juga memandang sistem kuota ini diskriminatif karena seharusnya juga dialokasikan untuk perempuan dan kelompok difabel.

Demo lalu ditanggapi dengan kekerasan. Massa kemudian memperluas tuntutan mereka dengan meminta Hasina mundur dari jabatan. PM itu mundur digantikan peraih nobel Muhammad Yunus.

Yunus lantas menyerukan pemilihan umum untuk membuat Bangladesh lebih demokratis.

Sejumlah pengamat menilai demo itu menjadi revolusi tersukses pertama yang digerakkan generasi Z.

Lihat Juga :
Demo Tolak RUU Pilkada di Ambon Ricuh, Massa Lempari Kaca Gedung DPRD

Kembali soal aksi di Indonesia, Pedro mengatakan kelompok itu akan menggelar demo besar. Partai Hijau, lanjut dia, telah menyerukan ke seluruh anggota di 30 provinsi untuk menggelar aksi serupa.

Pedro juga menyebut aksi kali ini merupakan bentuk akumulasi kemarahan golongan muda terhadap pemerintah termasuk revisi Rancangan Undang-Undang Pilkada oleh Badan Legislatif (Baleg) DPR yang dianggap akan menganulir putusan Mahkamah Konstitusi.

Hari ini Front Forward Muda telah menggelar demo di depan DPR. Protes ini muncul usai DPR bermanuver mengabaikan putusan MK.

Selain itu, pada hari ini diketahui di sejumlah kota di Indonesia, termasuk di Jakarta, berlangsung 'Demo Darurat' menyikapi langkah DPR ingin mengesahkan revisi UU Pilkada dengan tak mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) seutuhnya.

Badan Legislatif (Baleg) DPR menyepakati revisi UU Pilkada dalam rapat pada Selasa. RUU itu disetujui delapan dari sembilan fraksi di DPR. Hanya PDIP yang menolak.

Pembahasan RUU Pilkada dilakukan dalam waktu kurang dari tujuh jam.

Revisi UU Pilkada juga dilakukan sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah syarat pencalonan pilkada melalui putusan nomor 60/PUU-XXII/2024. Namun, DPR tak mengakomodasi keseluruhan putusan itu.

Lihat Juga :
Isi Revisi UU Pilkada, 2 Poin Krusial Versi DPR dan MK

Selain terkait aksi hari ini, Pedro mengatakan gabungan kelompok dan organisasi itu juga ingin 'mengadili' Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Yang pertama adalah mengadili Jokowi tapi bukan secara hukum karena hukum, instrumen kekuasaan telah dia gunakan," ujar Del Pedro.

Dia kemudian berkata,"Yang kedua adalah menggagalkan pelantikan Prabowo. Supaya Prabowo masih punya waktu untuk bertobat."

Prabowo rencananya bakal dilantik sebagai presiden pada Oktober mendatang menggantikan Jokowi. Dia didampingi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden.

Pedro juga menilai publik harus tahu bahwa Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus merupakan koalisi yang kuat. Pedro memandang aliansi bisa runtuh hanya dengan kekuatan warga.

Pada kesempatan itu, dia juga menerangkan Front Forward Muda akan menggelar aksi besar-besaran dan bila perlu berhari-hari.

"Apa yang kami lakukan bukan hanya terkait situasi [pembahasan revisi] RUU Pilkada tetapi akumulasi kemarahan anak muda terhadap generasi tua," ujar Pedro.

Lihat Juga :
Megawati Sentil Bahlil soal Raja Jawa: Aku Mau Kenalan Juga Deh
(isa/kid)