cumi123

citi88 - Menhub Buka Suara Nasib Investor China

2024-10-08 02:22:55

citi88,hk tahunan,citi88

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara mengenai investor pembangunan Light Rail Transit (LRT) Bali atau Bali Urban Subway. Katanya, investor yang menggarap proyek pembangunan Bali Urban Subway saat ini ada dua, yakni dari Korea Selatan dan dari dalam negeri.

"(Investor) Korea menurut hemat saya masih on, ada beberapa lokal investor mau. Makin banyak investor itu ada di sini ya makin baik. Saat ini investor (untuk proyek LRT Bali) ada dua, dari Korea dan dari dalam negeri," kata Budi saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Sementara untuk investor asal China, lanjut Budi, saat ini masih belum ada. Meski begitu, pada prinsipnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan ruang kepada semua investor untuk melakukan investasi di proyek pembangunan Bali Urban Subway.

"Dari China belum ada. Tapi prinsipnya, kami memberikan ruang kepada semua investor untuk melakukan," ujarnya.

Baca:
LRT Bali Resmi Dibangun, Perusahaan Raksasa Kereta China Ikut Terlibat

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, Korea National Railways yang melakukan feasibility study (FS) dengan pembiayaan grant dari Korea Exim Bank. Proses FS sudah dilakukan sejak Januari 2023 lalu.

Sementara itu, Direktur PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) menjelaskan, pembangunan stasiun pada fase satu di Sentral Parkir Kuta dilakukan di atas lahan aset Pemprov Bali dan Pemkab Badung. Dengan begitu pembelian lahan milik swasta atau perseorangan untuk proyek tersebut dapat diminimalisasi.

Adapun PT SBDJ telah menetapkan PT Indotek sebagai kontraktor utama bersama China Railway Construction Corporation (CRCC). Perusahaan tersebut akan bekerja sama dengan kontraktor lokal PT Sinar Bali Bina Karya (Sinar Bali) dalam pengerjaan konstruksi.

Menurut Ari, Indotek mempunyai kemampuan teknis yang mumpuni untuk mengerjakan proyek sebesar LRT Bali. Sedangkan, CRCC juga dipilih karena memang mempunyai reputasi sebagai kontraktor transportasi kereta global yang memiliki pengalaman membangun 200 ribu kilometer (km) di lebih 100 negara.

Bali Urban Subway akan dibangun dalam empat fase. Yakni, fase satu yang meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai-Kuta Sentral Parkir-Seminyak-Berawa-Cemagi dengan panjang 16 kilometer. Kemudian, fase dua, Bandara I Gusti Ngurah Rai-Jimbaran-Unud-Nusa Dua sepanjang 13,5 km.

Baca:
Bali Akan Punya LRT, Pengusaha Hotel Bongkar Efek Dahsyatnya

Fase tiga meliputi Sentral Parkir Kuta-Sesetan-Renon-Sanur. Selanjutnya, fase empat meliputi Renon- Sukawati-Ubud. Namun, fase ketiga dan keempat masih tahap feasibility study (FS) atau uji kelayakan.

Nilai investasi untuk kedua fase pertama mencapai US$ 10,8 miliar dan untuk keseluruhan empat fase adalah US$ 20 miliar. Pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan fase 2 ditargetkan dapat selesai pada akhir kuartal kedua pada 2028. Keseluruhan fase 1 dan fase 2 diharapkan dapat beroperasi penuh pada akhir 2031.

"Untuk fase pertama kami proyeksi bisa beroperasi di awal 2028. Untuk fase dua di akhir 2028. Kenapa? (Kondisi tanah) Kuta, Seminyak, Canggu, Cemagi itu berbatu sehingga mengakibatkan pekerjaan agak sedikit lambat dengan proses pengeboran 3 meter per hari. Kalau Nusa Dua itu tanah kapur, bisa habiskan proses 30 meter per hari sehingga lebih cepat," beber Ari.


(dce) Saksikan video di bawah ini:

Ojol Menang! Menhub Akan Segera Keluarkan Aturan Terkait Ojol

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article DPR & Menhub Setujui Protokol Kerja Sama ASEAN Ini Dibawa ke Jokowi